SELAMAT DATANG DI BLOG ABDUL HALIM SOLKAN

Semoga segala yang penulis atau blogger tampilkan dapat bermanfaat!

Tuesday 2 July 2013

Sebuah Fakta Nilai-nilai Islam dan Peranannya Terhadap Peradaban Dunia


Judul Buku : Studi Islam Kontemporer
Penulis : M. Rikza Chamami, MSI
Cetakan Pertama : Desember 2012
Penerbit : Pustaka Rizki Putra
Bekerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
Desain Cover : Abu Fadhel
Desain Isi : Miftakhul Arif
Tebal Buku : xii + 228 halaman
(X Bab)
Pereview Buku : Abdul Halim

Studi Islam sebenarnya merupakan kajian keilmuan yang telah lama. Ia ada bersama dengan adanya agama Islam. Studi Islam dalam pengertian ini adalah studi Islam secara praktek. Tetapi studi Islam sebagai Ilmu yang tersusun secara sistematis, ilmiyah, dan dibangun sebagai sebuah ilmu yang mandiri baru muncul dalam beberapa dekade belakangan.
Semangat ini tidak bersifat local tetapi global, membentang dari timur hingga kebarat. Kenyataan ini pada gilirannya mendorong minat ilmiyah terhadap agama. Pendekatan terhadap agama tidak lagi sebatas teologis, setudi perhubungan agama, atau sejarah agama-agama, tetapi telah meluas ke disiplin ilmu-ilmu humaniora lain. Dan tentunya mengkaji studi Islam memerlukan waktu yang lama.  Tidak hanya mengkaji studi Islam dalam waktu yang singkat yang hanya sebatas membuka lembaran-lembaran diawal sejarah masa lalu saja, namun mengkaji Islam memerlukan waktu yang lama dengan melalui berbagai pendekatan.
Agama pada kenyataannya menjadi wujud penghambaan kepada Tuhan dan menjadi penguat untuk hidup saling berdampingan. Agama juga menjadi alat untuk menganalisa realitas sosial yang dinamis. Kondisi inilah yang mendorong perlunya membuat konstruksi baru dalam memaknai studi Islam kontemporer. Dimana studi Islam dapat dilakukan dengan nalar teologis dengan perspektif yang beragam, baik normatif, historis, filosofis dan rasionalis.
M. Rikza Chamami, M S I mencoba memberikan wacana yang kiranya mampu menjadi alternatif wacana dan referensshi ketika kita hendak mengkaji persoalan Studi Islam dari masa-kemasa. Buku ini apik, membahas cukup medalam, baik persoalan flashback Islam dulu, serta juga Islam kekinian. Buku dengan judul “Studi Islam Kontemporer” yang ia terbitkan melalui Pustaka Rizki Putra dengan bekerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, membahas dan mendeskripsikan warna studi Islam dalam empat pola : Studi Peradaban Islam, Studi Filsafat, Studi Ruh Sumber Islam dan Studi Kawasan. Sebagaimana yang dipaparkan penulis dalam pengantarnya.
Buku ini terdapat X Bab. Bab-bab tersebut mempunyai titik pokok pembahsan yang berbeda-beda sehingga tidak ada pembahasan yang cenderung tumpang tindih.
Bab Pertama membahas terkait. Pasang Surut Kebangkitan Kebudayaan dan Keilmuan : Potret Disintegrasi Abbasiyah.
            Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al - Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Yang berpusat di Baghdad memiliki karakter kebijakan yangdihasilkan dengan mendapat stempel Agama. Namun kejayaan ini mulai sirna ketika ada gerkan-gerakan yang mengarah pada Disintegrasi. Namun meskipun demikian, dinasti cukup menyumbang pemikiran dan keilmuan yang banyak.
Bab Kedua ini membahas terkait. Kajian Kritis Dialektika Fenomenologi dan Islam
            Karakteristik kajian fenomenologi dalam agama yaitu sebagai religiusitas (keberagamaan) yang bersifat universal, tidak terbatas, dan trans-historis. Dialektika kritis fenomenologi mengalami krisis ilmu sebagai permasalahan hubungan plantonis antara teori murni dengan praktis kehidupan, dan juga sebagai titik tolak permasalahan di Barat. Islam dari aspek fenomenologi menggunakan tata pikir logika lebih dari kausal linier dan bertujuan membangun ilmu idiografik.
Bab Ketiga membahas terkait. Filsafat Materialisme Karl Mark dan Friedrick Engels
Filsafat seringkali disebut sebagai ilmu yang menyelidiki dan menentukan tujuan akhir serta makna terdalam dari realita manusia. Sebagaimana Marx menganggap bahwa materi adalah hal yang utama, sementara pikiran-wilayah konsep dan ide yang begitu penting bagi para pemikir-sebenarnya hanya refleksi. Untuk filsafat Marx dan Engels yang sama-sama menggagas filsafat materialisme Dialektis (dengan metode dialektika) dan filsafat materialisme historis (memusatkan pemikiran pada sejarah) yang berkiblat pada Hegel secara kritis dengan melakukan rekonstruksi.
Bab Keempat membahas terkait. Skeptisisme Otentitas Hadits : Kritik Orientalis Ignaz Goldziher
            Keraguan dan kegamangan apar tokoh dalam menyikapi banyaknya hadits yang tersebar kepada umat Islam, makin membuat pandangan Umat Islam berfriksi-friksi. Goldziher adalah seorang orientalis ahli tafsir dan hadits yang berasal dari Hongaria berkebangsaan Jerman yang masih mengakui bahwa hadits sebagai sumber ajaran Islam. Dalam rangka membuat kritik hadits , Goldziher masih memilah antara hadits dan sunnah. Ia menyatakan bahwa hadits bermakna suatu disiplin ilmu teoritis dan sunnah adalah kopendium aturan-aturan praksis.
Bab Kelima ini membahas terkait. Telaah Sosio-Kultural : Manhaj Ahlul Madinah
            Hukum Islam dianggap sebagai hukum yang sakral oleh orang-orang Islam, yang mencakup tugas-tugas agama yang datang dari Allah dan diwajibkan kepada semua umat Islam dan semua aspek kehidupan mereka. Namun apada hal ini, mulai muncul Ulama’ yang mengkahi Hukum tersebut yang dihadapkan pada kontekstualisasi kehidupan di Masyarakat. Madzhab-madzhab yang dikenal sebagai ahlul hadits adalah madzhab asy-Syafi’i madzhab Hambali, dan madzhab Maliki. Imam Syafi’i memperkenalkan suatu pola penalaran dan metode pengolahan hukum yang utuh dan sistematis yang kemudian dikenal sebagai ushul Fiqh. Sedangkan ijtihad yang dilakukan ahlul Ra’yi sangat berperan dalam penggalian dan penetapan hukum, baik terhadap hukum yang tersirat maupun yang tersembunyi yang diperkirakan hukumnya tidak ada .
Bab Keenam membahas terkait. Postmodernisme : Realitas Filsafat Kontemporer
            Postmodernisme dalam bidang filsafat bisa diartikan sebagai segala bentuk refleksi kritis atas paradigm-paradigma modern dan atas metafisika pada umumnya. Diskursus postmodernisme yang memang tampil mencolok dalam arsitektur, sastra, seni lukis, dan filsafat kontemporer.
Bab Ketujuh menggambarkan . Potret Metode dan Corak Tafsir Al- Azhar
            Tafsir Al-Azhar adalah salah satu tafsir karya warga Indonesia yaitu Prof. Hamka yang dirujuk atau dianut dari Tafsir Al- Manar karya Muhammad Abdu dan Rasyid Ridla. Prof Hamka adalah seorang pemikir muslim progresif dan tokoh Muhammadiyah yang rela berkorban dalam memperjuangkan Islam hingga beliau dipenjara. Namun masuknya dia ke penjara bukan menjadi hambatan dalam berkarya, justru di dalam sel kala itu beliau menyelesaikan penulisan Tafsir Al-Azhar. Metode yang dipakai oleh Prof. Hamka dalam Tafsir Al-Azhar adalah metode analisis (tahlili) bergaya khas tertib mushaf. Kemudian untuk corak tafsir Al-Azhar menggunakan corak kombinasi al-Adabi al-Ijtima’i-Sufi (sosial kemasyarakatan).
Bab Kedelapan mendalami Diskursus Metode Hermeneutika Al – Qur’an
            Hermeneutika al-Qur’an merupakan istilah yang masih asing dalam wacana pemikiran Islam. Diskursus penafsiran al-Qur’an tradisional lebih banyak mengenal istilah al-tafsir, al-ta’wil, dan al-bayan. Istilah hermeneutika merupakan kosakata filsafat Barat yang digunakan oleh beberapa pemikir Muslim kontemporer dalam merumuskan metodologi baru penafsiran al-Qur’an dan diintroduksi secara definitif untuk menjelaskan metodologi penafsiran al-Qur’an yang lebih kontemporer dan sistematis.
Bab Kesembilan mulai menilik persolan Islam Indonesia yaitu Jawa dan Tradisi Islam Penafsiran Historiografi Jawa Mark R. Woodward
            Mark R. Woodward, seorang Profesor Islam dan Agama-agama Asia Tenggara di Arizona State University merupakan sosok yang sangat tegas menyatakan bahwa Islam Jawa adalah Islam, ia bukan Hindu atau Hindu-Budha, sebagaimana dituduhkan oleh Geertz dan sejarawan-antropolog lainnya. Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa Islam Jawa adalah unik, bukan karena ia mempertahankan aspek-aspek budaya dan agama pra-Islam, tetapi karena konsep sufi mengenai kewalian, jalan mistik dan kesempurnaan manusia diterapkan dalam formulasi suatu kultus keratin (imperial cult). Ciri Islam Jawa menurut Mark yaitu kecepatan dan kedalamannya mempenetrasi masyarakat Hindu-Budha yang paling maju (sophisticated). Sebagai contoh fenomena tradisi Jawa : karya sastra yang berpatronase dengan keraton seperti Serat Saloka Jiwa karya Ranggawarsita dan Serat Centhini karya Pakubuwono V dengan nilai-nilai sufisme, ritual Sekatenan dikorelasikan dengan rekonstruksi sejarah Islamisasi Jawa, ajaran-ajaran Islam dalam pewayangan, dan penekanan bentuk keberagaman yang mengedepankan kesalehan praksis pada masyarakat Jawa.
Bab Kesepuluh mulai mencoba flashback terhadap persoalan. Reinterpretasi Profil Peradaban Islam
            Peradaban Islam dari Damaskus, Kordova, dan Tunisia, selama beberapa abad lamanya mampu mengguratkan tinta emas kebesaran peradaban dan kebudayaan umat manusia yang begitu gemilang. Pelajaran bagi kita adalah Islam dalam berbagai perwujudannya selalu menampilkan mentalitas masyarakat pada zamannya. Apabila masyarakat Islam tidak dalam posisi marjinal dan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, maka mereka akan mampu menampilkan wajah Islam yang terbuka, progresif kosmopolit, dan berkarakter liberal. Dan apabila posisi masyarakat muslim terpuruk dan tertekan, maka yang menonjol justru karakter masyarakat Islam yang paranoid, eksklusif, reaktif, tertutup, anti dialog dan cenderung menggunakan bahasa kekerasan karena rasa putus asa yang mendalam. Maka dari itu, kini saatnya untuk menentukan dan mengonstruksi peradaban Islam mendatang. Kondisi mentalitas masyarakat muslim akan memberi andil sangat besar untuk melahirkan wajah Islam masa mendatang.
Meskipun ditulis oleh kalangan akademisi namun buku ini sangat menarik dan tidak membosankan. Cara penyampaian yang sistematis dan ilmiah membuat buku ini mudah dicerna oleh kalangan pembaca dari kalangan universitas, praktisi sejarah maupun orang awam. Dalam buku ini juga dipaparkan mengenai peta politik, perkembangan keilmuan.
Buku yang merupakan terbitan hasil kerjasama antara Pustaka Rizki Putra dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang ini dapat mengisi kekosongan kepustakaan kita mengenai kaitan Studi Islam dan Pemahaman mengenai Perdaban Islam berikut keilmuwannya. Pastikan Kita tidak terlewatkan untuk membacanya.


No comments:

Post a Comment