SELAMAT DATANG DI BLOG ABDUL HALIM SOLKAN

Semoga segala yang penulis atau blogger tampilkan dapat bermanfaat!

Thursday 19 December 2013

Interaksi Antara Mikroba dengan Kehidupan



Oleh : Abdul Halim

1.        Interaksi mikrobia ada berapa jenis? Jelaskan dan berikan masing-masing contohnya!
Pola atau bentuk interaksi antarmakluk hidup dalam satu ekosistem dapat berupa. kompetensi, predasi, simbiosis. Simbiosis adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis. Interaksi antar jasad dalam satu populasi yang sama ada dua macam, yaitu interaksi positif maupun negatif. Interaksi positif menyebabkan meningkatnya kecepatan pertumbuhan sebagai efek sampingnya. Meningkatnya kepadatan populasi, secara teoritis meningkatkan kecepatan pertumbuhan. Interaksi positif disebut juga kooperasi. Sebagai contoh adalah pertumbuhan satu sel mikroba menjadi koloni atau pertumbuhan pada fase lag (fase adaptasi).
Interaksi negatif menyebabkan turunnya kecepatan pertumbuhan dengan meningkatnya kepadatan populasi. Misalnya populasi mikroba yang ditumbuhkan dalam substrat terbatas, atau adanya produk metabolik yang meracun. Interaksi negatif disebut juga kompetisi. Sebagai contoh jamur Fusarium dan Verticillium pada tanah sawah, dapat menghasilkan asam lemak dan H2S yang bersifat meracun.



Jumlah populasi mikroorganisme dalam suatu komunitas supaya dapat mencapai jumlah yang optimal, maka mikroorganisme berinteraksi dan mempengaruhi organisme lain. Mikroorganisme harus berkompetisi dengan organisme lain dalam memperoleh nutrisi dari lingkungannya, sehingga dapat terus “lulus hidup” dan dapat berkembangbiak dengan sukses.
1.    Komensalisme
Interaksi antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan dan jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut komensalisme atau metabiosis. Interaksi bentuk komensalisme antar mikroorganisme biasanya berhubungan dalam proses metabolisme, satu jenis mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme lain. Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia mikroorganisme anaerob obligat merupakan mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan optimal. Bakteri asam asetat dan khamir terjadi hubungan komensalisme selama proses fermentasi asam asetat, dimana sel khamir menyediakan substrat alkohol bagi pertumbuhan bakteri asam asetat.
2.    Mutualisme
Interaksi antar mikroorganisme dapat saling menguntungkan, interaksi semacam ini disebut mutualisme. Hubungan interaksi mutualisme dapat terjadi antar mikroorganisme yang berkerjasama dalam proses metabolisme. Biasanya satu jenis mikroorganisme menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme lain begitupula sebaliknya. Contohnya: Streptococcus faecalis dan Lactobacillus arabinosis yang bisanya tidak dapat tumbuh pada medium tanpa glukosa. S. faecalis membutuhkan asam folat yang dihasilkan oleh L. arabinosus sebaliknya L. arabinosus membutuhkan fenilalanin yang dihasilkan oleh S. faecalis. Ketika kedua baiakan mikroorganisme ditumbuhkan dalam medium yangsama, maka mereka mendapatkan nutrisi yang lengkap. Contoh lain antara bakteri Escherichia coli dan Proteus vulgaris, dimana E.coli menghidroslisis laktosa bagi Proteus vulgaris, sementara itu P. vulgaris menguraikan urea yang melepaskan sumber Nitrogen bagi pertumbuhan E.coli.
3.      Antagonisme
Hubungan antara mikroorganisme dengan organisme lain yang saling menekan pertumbuhannya disebut antagonisme. Bentuk interaksi ini merupakan suatu hubungan asosial. Biasanya Spesies yang satu menghasilkan suatu senyawa kimia yang dapat meracuni spesies lain yang menyebabkan pertumbuhan spesies lain tersebut terganggu. Senyawa kimia yang dihasilkan dapat berupa sekret atau metabolit sekunder. Contoh dari antagonisme antara lain Streptococcus lactis dengan Bacillus subtilis. Pertumbuhan B. subtilis akan terhambat karena asam laktat yang dihasilkan oleh S. lactis. Interaksi antagonisme disebut juga antibiois. Bentuk lain dari interaksi antagonisme di alam dapat berupa kompetisi, parasitisme, amensalaisme dan predasi. Biasanya bentuk interaksi ini muncul karena ada beberapa jenis miktororganisme yang menempati ruang dan waktu yang sama, sehingga mereka harus memperebutkan nutrisi untuk tetap dapat tumbuh dan berkembangbiak. Akhirnya dari interaksi semacam ini memberikan efek beberapa mikroorganisme tumbuh dengan optimal, sementara mikroorganisme lain tertekan pertumbuhannnya.
4.      Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi. Hal ini dapat terjadi pada kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat, serta populasi yang keluar dari habitat alamiahnya. Sebagai contoh interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba autochthonous (indigenous), dan antar mikroba nonindigenous diatmosfer yang kepadatan populasinya sangat rendah. Netralisme juga terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase istirahat (spora, kista).
5.      Sinergisme
Suatu bentuk asosiasi yang menyebabkan terjadinya suatu kemampuan untuk dapat melakukan perubahan kimia tertentu di dalam substrat. Apabila asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut sintropisme. Sintropisme sangat penting dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air secara alami.
6.      Kompetisi
Kompetensi berarti persaingan. Dalam hal ini, terjadi persaingan antarmakluk hidup dalamsuatu ekosistem karena adanya kebutuhan hidup yang sama. Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian. Peristiwa ini ditandai dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang menggunakan nutrien / makanan yang sama, atau dalam keadaan nutrien terbatas. Contohnya adalah antara protozoa Paramaecium caudatum dengan Paramaecium aurelia.
7.      Predasi
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan dan mencerna organisme lain (prey). Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsanya sangatlah erat, pemangsa tidak akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu, pemangsa juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa. Umumnya predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan peristiwanya berlangsung cepat. Contohnya adalahProtozoa (predator) dengan bakteri (prey). Protozoa Didinium nasutum (predator) dengan Paramaecium caudatum (prey), 
8.      Parasitisme
Parasitisme terjadi antara dua populasi, populasi satu diuntungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan (host / inang). Umumnya parasitisme terjadi karena keperluan nutrisi dan bersifat spesifik. Ukuran parasit biasanya lebih kecil dari inangnya. Terjadinya parasitisme memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak yang relatif lama. Contohnya adalah bakteri Bdellovibrio yang memparasit bakteri E. coli. Jamur Trichoderma sp. memparasit jamur Agaricus sp.
2.        Mikrobia memiliki banyak peran dalam kehidupan. Tidak semua mikrobia memiliki sifat merugikan, banyak mikrobia yang memiliki peran menguntungkan. Sebutkan peran mikrobia dalam kehidupan dan jelaskan secara singkat!
Contoh peran mikroba bagi kehidupan yang menguntungkan. Sebagimana Simbiosis di antara bakteri Rhizobium dengan akar kacang-kacangan dibahas dalam ilmu tersendiri yang dinamakan Rhizobiologi. Karena simbiosis ini sudah merupakan bisnis tersendiri. Sehingga berbagai inokulan (preparat hidup bakteri Rhizobium) banyak diperdagangkan, terutama hasil industri-bioteknologi di Amerika Serikat.
Tahap-tahap pembentukan nodul. Tahap-tahap dalam infeksi dan perkembangan nodul akar, saat ini sudah diketahui dengan baik, antara lain :
1.      Pengenalan pasangan yang sesuai pada tumbuhan dan bakteri dan penempelan bakteri terhadap akar tumbuhan Di sekitar bulu-bulu akar kacang-kacangan terkumpul sejumlah besar bakteri Rhizobium baik secara alami (misal pada ladang kacangkacangan) ataupun secara buatan (penambahan inokulan). Akibat terkumpulnya bakteri tersebut, bulu akar akan mengeluarkan triftopan, yang oleh bakteri diubah menjadi indol asetat Kehadiran indol asetat menyebabkan bulu akar menjadi berkerut dan bakteri juga menghasilkan enzim yang dapat melarutkan senyawa pektat yang terdapat di dalam fibril (selulosa) kulit bulu akar, sehingga bakteri dapat menempel pada buluh akar;
2.      Invasi bakteri ke dalam buluh akar dan terjadi ancaman infeksi. Akibat adanya larutanpektat, bakteri Rhizobium kemudian berubah menjadi bulat dan kecil-kecil serta dapat bergerak.. Senyawa pektat dapat berikatan dengan selulosa, sehingga dinding bulu akar menjadi tipis hingga dapat ditembus oleh bakteri Rhizobium;
3.      Berjalan sepanjang akar utama melalui tempat infeksi.;
4.      Pembentukan bakteroid (sel bakteri perusak) dalam sel tumbuhan dan terjadi perkembangan ke keadaan penambatan-nitrogen Di dalam bulu akar bakteri memperbanyak diri, kemudian memasuki bagian akar dengan membentuk benanginfeksi,hingga koloni bakteri didapatkan pada setiap sel akar;
5.      Berlangsungnya pembelahan bakteri dan sel tumbuhan, maka terbentuk nodul akar matur.
Penambatan/fiksasi nitrogen udara oleh bakteri Rhizobium cukup penting di dalam bidang pertanian. Rata-rata nitrogen yang terikat (kg) per hektar luas per tahun cukup tinggi, terutama untuk tanaman seperti semanggi (Trifolium spp.). Lupin (Lupinus sp.), dan kacang kedele (Glycine max).
Sehingga tidak mengherankan kalau di dalam sistem pertanian moderen yang banyak dilakukan di Eropa dan Amerika, penggunaan kacang-kacangan sebagai pupukhijau banyak dilakukan mengingat hasilnya yang cukup baik. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
§  Penambahan nitrogen ke dalam tanah secara biologi.
§  Mempertahankan sifat fisik tanah dengan banyaknya jatuhan daun dan batang kacangkacangan yang ditanam.
§  Beberapa jenis Rhizobium mempunyai kemampuan pula untuk mengurai residu pestisida sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya, hal ini dapat digunakan sebagai cara biologis di dalam pengendalian pencemaran tanah pertanian.
§  Daun kacang-kacangan selain untuk pupuk hijau juga merupakan makanan ternak berkualitas tinggi, terutama kandungan protein dan vitamin.
§  Buah kacang-kacangan tertentu, dapat dijadikan sumber protein.



[1] Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Tadris Biologi FITK IAIN Walisongo Semarang yang diampu oleh ibu Dian Ayuningtyas, M. Biotech
[2] Mahasiswa Tadris Biologi angkatan 2009 dengan NIM 093811001