SELAMAT DATANG DI BLOG ABDUL HALIM SOLKAN

Semoga segala yang penulis atau blogger tampilkan dapat bermanfaat!

Wednesday 25 February 2015

Geliat Sekolah Adiwiyata di Kota Wali

Sumber Gambar: http://siap-sekolah.s3.amazonaws.com/37523/files/2014/01/adiwiyata-nasional-2013.jpg

Sumber Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPx7U3nwwV9M4_fW9oQhN6aC71_Oecj5KzTtzu1McA6GIjpbpdF3kBfln9KokFf_6WGI_y2e5gnTy9zImSFs_OVFRx9ps3eRL5NOgCAapO1HS5y7OQYhSBe94a4opjR8TLF4Z6cX0-FqXW/s1600/skensa-adiwiyata-2.jpg

Salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah menjaga lingkungan hidup adalah dengan Program Adiwiyata. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

Fenomena perubahan lingkungan pada akhir-akhir ini menjadi suatu kejadian yang membentuk paradigma kita. Beberapa kejadian musibah yang muncul sebagai akibat dari menurunnya kualitas lingkungan membuat kita berpikir kebelakang dan mengkorelasikan kejadian tersebut dengan proses pendidikan selama ini. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi yang mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran ke daerah pemandian yang ramai pengunjung atau ke daerah pemukiman yang padat penduduk, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Melihat dan mendengar berbagai kejadian dan musibah tersebut, mari kita menilik daerah di kawasan utara Pulau Jawa, salah satunya Kabupaten Demak. Kabupaten Demak merupakan wilayah yang berada di sepanjang garis pantai utara (pantura) pesisir Jawa Tengah. Hal itu pula yang menjadikan wilayah Demak memiliki garis pantai yang cukup panjang. Namun kurun waktu sekarang ini, garis pantai tersebut makin mendekat dengan daratan dan bila tidak dicegah mulai dini kawasan pesisir Demak akan hilang dan tergerus.
Salah satu penyebabnya adalah abrasi dan pembangunan wilayah sekitar pantai tanpa disertai kajian analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang mendalam dan komperehensif. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak hal ini dipicu karena terganggunya keseimbangan alam sekitar pantai. Gejala alam memang mendominasi peran pengikisan pantai, namun manusia yang notabene khalifah fil ardh diharapkan mampu mengantisipasinya dengan penanaman hutan mangrove. Senyatanya, banyak kawan mangrove di Demak yang rusak, utamanya di Sayung dan di Wedung yang mencapai 1.162 Hektar (SM/12/10/2014).
Menyoal kerusakan lingkungan di Kota Wali (sebutan Kabupaten Demak), baru saja kemarin kita mendapatkan angin segar atas prestasi dan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup. Empat sekolah di Kabupaten Demak berhasil meraih penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional Tahun 2014. Keempat sekolah ini meliputi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jungpasir, SMP 1 Demak, SMP 3 Demak dan MA Al Irsyad Gajah (SM/20/01/2014). Sebelum itu SMA N 1 Demak juga telah lebih dulu mendapatkan penghargaan serupa tahun 2013.
Semoga atas raihan ini,akan tumbuh kaum terpelajar yang sadar dan peduli akan kelestarian lingkungan. Karena di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai sumber daya alam yang tentunya sangat bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia. Manfaat tersebut tidak bisa terus menerus kita nikmati jika manusia tidak melakukan upaya-upaya pelestarian lingkungan. Karena masalah lingkungan adalah masalah kolektif, artinya hanya dapat diatasi dan ditanggulangi secara kolektif (bersama-sama) walaupun penyebabnya mungkin oleh sekelompok (masyarakat) kecil atau oleh individu (perorangan) tertentu. Begitu pula kesalahan yang dilakukan oleh kelompok atau individu tertentu dampaknya malah dibebankan pada kelompok masyarakat lain yang tidak berdosa.
Adiwiyata begitu sarat akan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup, yang mana mengedepankan proses internalisasi rasa tanggung jawab dan kesadaran menjaga lingkungan, demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan (suistainable development). Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Dalam Pelaksanaannya, Adiwiyata diharapkan berdasarkan norma-norma kebersamaan, keterbukaan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta prinsipnya adalah partisipatif, dimana semua elemen sekolah terlibat dalam manajemen sekolah, dan juga berkelanjutan dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Ketika sekolah hendak meningkatkan status menuju Adiwiyata Mandiri, maka pihak sekolah harus mengajak 10 sekolah agar mengikuti apa yang telah mereka programkan, dan antinya menjadi sekolah binaan. Sekolah yang bersangkutan wajib menularkan virus-virus peduli lingkungan. Semoga dengan semangat ini, wilayah kota tercinta benar-benar menjadi wilayah yang asri dan nilai-nilai kepedulian lingkungan menjadi titik tekan tersendiri,tidak lagi di nomor sekiankan.
Ketika semua lembaga pendidikan berkompetisi untuk mewujudkan sebuah sekolah yang sesuai program adiwiyata, maka tentunya cita-cita besar terwujudnya pembangunan berkelanjutan tidak lagi menjadi hal yang utopis. Namun korelasi prestasi dan aksi nyata pada kelestarian lingkungan masih perlu bukti yang konkrit, tidak hanya sebatas legal form (penghargaan menteri). Semoga dengan makin banyak sekolah yang meraih adiwiyata, benar-benar equivalent dengan tumbuhnya kader pelajar atau warga sekolah yang sadar dan peduli ligkungan, sehingga ada harapan besar figur-figur pelopor peduli lingkungan di masyarakat yang tentunya berimplikasi pada kemajuan dan keindahan kota.
Tentunya kita ingin bisa senantiasa menikmati keindahan alam dan mengolah alam tanpa adanya kerusakan yang mebahayakan kehidupan manusia. Maka dari itu mulai sekarang tanamkan dan tunjukan bahwa kita manusia yang beretika lingkungan hidup (A. Sonny Keraf, 2010). Semoga tulisan ini tidak menjadi tulisan yang utopis dan kita mampu mengaplikasikannya.

Abdul Halim
Ketua PC IPNU Demak Terpilih Masa Khidmat 2015-2017

No comments:

Post a Comment