Oleh : Abdul Halim [2]
Membahas mengenai golongan darah, kita tentu tidak asing lagi
dengan istilah ABO dan Rhesus. Dalam tubuh manusia memang terdapat golongan
darah utama yaitu golongan darah ABO, golongan darah Rhesus (Rh) dan golongan
darah MN. Namun sebelum itu, penulis hanya akan memaparkan dua golongan dari
tiga yang ada. Yaitu Golongan darah ABO dan Rhesus (Rh).
Golongan Darah
ABO
Golongan darah manusia pada sistem penggolongan darah ABO
dikelompokkan menjadi 4 golongan. Ada tidaknya suatu zat tertentu didalam sel
darah merah yang disebut dengan nama Aglutinogen (antigen), merupakan dasar
dari penglompokkan darah pada sistem golongan darah ABO. Ada dua macam
aglutinogen yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinogen merupakan
polisakarida , dan terdapat tidak saja terbatas di dalam sel darah merah tetapi
juga dikelenjar ludah, pankreas, hati, ginjal, paru-paru, testis, dan semen.
Beberapa Ciri Golongan Darah
Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila di dalam sel
darah merahnya terdapat aglutinogen A, golongan darah B bila di dalam sel darah
merahnya tedapat aglutinogen B, golongan darah AB bila mengandung aglutinogen
AB dan golongan darah O bila di dalam sel darah merahnya tidak mengandung
aglutinogen. Perlu dicatat disini bahwa golongan darah O yang tidak mengandung
aglutinogen A maupun B, merupakan golongan darah yang paling banyak dijumpai
pada hampir 47% penduduk dunia, sedangkan golongan darah AB adalah yang paling
sedikit dijumpai, hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia.
Bila suatu alutinogen (misal A) terdapat di dalam sel darah merah
tertentu, maka aglutinogen yang
bersangkutan (anti A atau alfa) tidak boleh ada di dalam plasma. Demikian pula
bila aglutinogen tidak terdapat di dalam sel darah merah, aglutinogen yang
bersangkutan harus di dalam plasma. Apa yang dijelaskan ini merupakan Hukum
Landsteiner. Kalau aglutinigen bertemu dengan aglutinogen yang bersangkutan.
Kehadiran aglutinin di dalam plasma darah sudah ada sejak lahir, namun demikian
kadar aglutinin akan berbeda menurut umur.
Golongan Darah Rhesus
Pada tahun 1940, Landsteiner dan Wiener menemukan golongan darah
lain yamh dikenal denga faktor Rhesus (Rh). Faktor Rh ini semula berasal dari
jenis kera Rhesus macaca. Selain aglutinogen A dan B, ada pula aglutinogen lain
yaitu aglutinogen C,D dan E. Diantaranya, aglutinogen D adalah yang utama. Bila
seseorang di dalam sel darah merahhya mengandung aglutinogen D, maka orang
tersebut adalah Rh positif (Rh +). Di antara orang-orang barat kurang lebih 85%
dari pada seluruh populasinya mempunyai aglutinogen D, sedangkan 15% sisanya
tidak mempunyai aglutinogen D dan disebut Rh negatif (Rh -).
Faktor Rh+ diturunkan dominan, jadi Rh+ dapat berupa Rhesus
Homozigot (DD) atau Rhesus Haterozigot (Dd). Rh- tidak mengandung Aglutinogen
D, sehingga satu-satunya kemunghkinan Rh- adalah homozigot dd.
[1] Paper mengenai
golongan darah manusia, disusun guna memnuhi tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan
dengan dosen pengampu Dian Wahyuningtyas.
[2] Mahasiswa
Tadris Biologi angkatan 2009 dengan NIM 093811001, aktif di PMII RATA Kom WS,
IMADE Walisongo, LPM EDUKASI, BEMF Tarbiyah, HIMABIO Walisongo, dan organisasi
lain.
No comments:
Post a Comment