Belajar merupakan
proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidup seseorang. Terjadinya
proses belajar karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan di
sekitarnya. Maka dari itu belajar terjadi di mana dan kapan saja. Dengan adanya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang menunjukkan bahwa orang tersebut
sedang mengalami proses belajar. Perubahan tersebut terjadi disebabkan
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, ataupun sikapnya.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar
mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah
dan efisien, meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan yang
diharapkan[1].
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk
dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan
digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Dengan demikian
dapat diketahui bahwa media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapai nya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran di sekolah pada khususnya.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa Pengertian
Media?
B.
Media sebagai Alat Bantu?
C.
Bagaimana
Peran Media Sebagai Sumber Belajar serta Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan?
D.
Apa
Macam-macam Media?
E.
Bagaimana
Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media?
F.
Apa
Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media?
G.
Bagaimana
Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah
perantara (وسائل) pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memproleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini , guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan alat-alat garafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.[2]
Pengertian media pendidikan secara definitive, dalam hal ini para
ahli memberikan rumusan yang berbeda, masing-masing mempunyai wawasan dasar dan
orientasi yang berlainan, namun demikian pada prinsipnya ada kesamaan
pengertian yang mendasar. Dan dari beberapa mereka dapat disimpulkan bahwa media
pendidikan atau pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengiriman ke sepenerima guna merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Sebagaipembawa (penyalur) pesan,media pengajaran tidak hanya
digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting dapat pula digunakan oleh siswa.[3]
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru
ucapkan melalui kata-kata atau kalimat
tertentu. Bahkan keabstrakkan bahna dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didk lebih mudah
mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akanterlihat bila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan
untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat
bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara
efektif dan efesien.
Akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.[4]
B.
Media
Sebagai Alat Bantu
Media sebagai alat bantu dalam belajar mengajar adalah suatau
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang guurlah yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari
bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guur sadar bahwa
tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh
setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Anak didk cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat mereka
hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami. Guru yang
bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan
yang diberikan guur bersimpang siur, tidak ada focus masalahnya. Jika guur
tidak memiliki kemampuan untuk
menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya jika mneghadirkan
media sebagai alat bantu pengajaran guna mencapai tujuan yang telah itetapkan
sebelum pelaksanaan pengajaran.
Sebagai alat bantu media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses
belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik
dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik
daripada tanpa bantuan media.[5]
C.
Media
Sebagai Sumber Belajar serta Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan
1.
Media
Sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengolah sejumlah
nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai tersebut diambil
dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya dapat kita jumpai di mana
pun, seperti di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan dan sebagainya.
Udin Saripuddin dan Winaputra mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima
kategori, yaitu manusia, buku/ perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan
media pendidikan. Maka dari itu sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang.
Pada masa dulu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar sehingga
pembelajaran masih terkesan tradisional. Di mana penyebaran perangkat teknologi
masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Akan tetapi di masa
kini wabah teknologi sudah menyebar tidak terkendali sehingga perannya pun
masuk dalam dunia pendidikan. Pada sekolah-sekolah di masa kini, terutama
sekolah-sekolah yang berada di kota-kota, teknologi dengan berbagai bentuk dan
jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Sehingga media yang berupa
teknologi tersebut tidak hanya sebagai alat bantu akan tetapi juga sebagai
sumber belajar[6].
2.
Fungsi
dan Manfaat Media Pendidikan
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh pskologis terhadap siswa[7].
Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajika data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Levie dan Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif,
dan fungsi kompensatoris[8].
Fungsi atensi
media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi afektif
media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar karena gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau
ras. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar. Fungsi
kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali. Dengan kata lain media dapat juga berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks atau disajikan secara verbal.
D.
Macam-macam
Media
Media
yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu.
Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnay, dan dari bahan serta
cra pembuatannya.
1.
Dilihat
dari jenisnya, media dibagi kedalam :
a.
Media
audiitf
Media
auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cock untuk orang tuli
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b.
Media
visual
Media
visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini
ada yang menampilan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film
bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula yang menampilkan gamabar
atau symbol yang bergerak seperti film bisu.
c.
Media
audiovisual
Media
audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suar dan unsure gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi algi ke dalam:
- Audiovisual diam
- Audiovisual gerak
Pemabgian
lain dari media ini adalah
-
Audiovisual
murni
-
Audiovisual
tidak murni
2.
Dilihat
dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a.
Media
dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
Contoh: radio dan televise
b.
Media
dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media
ini dalam penggunaannya membutuhkan ruuang dan tempat yang khusus seperti film,
sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c.
Media
untuk pengajaran individual
Media
ini penggunaanya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui computer.
3.
Dilihat
dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a.
Media
sederhana
Media
ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah,
dan penggunaannya tidak sulit.
b.
Media
komplek
Media
ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal
harganya, sulit membuatnya, dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang
memadai.
Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan di
atas, kiranya patut menjadi perhatian dan mempertimbangkan bagi guru ketika
akan memilih dan mempergunakan media dalam pengajaran.. karakteristik media
yang mana yang dianggap tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran,
itulah media yang seharusnya dipakai.[9]
E.
Prinsip-prinsip
Pemilihan dan Penggunaan Media
Drs.
Sudirman N. Mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang
dibaginya kedalam tiga kategori, sebagai berikut:
1)
Tujuan
Pemilihan
Memilih
media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang
jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang
bersifat umum, atau sekedar hiburan saja. Apakah untuk sasaran SD, SMP, SMU,
tuna rungu, masyarakat kota ataukah pedesaan.
2)
Karakteristik Media Pengajaran
Memahami
karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Selain
itu juga memberikan kemungkinan pada
guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Dan jika seorang guru kurang memahami
karakteristik tersebut, maka guru akan dihadapkan pada kesulitan dan cenderung
bersikap spekulatif.
3)
Alternatif
Pilihan
Guru
bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat bebrapa
media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya
ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan media apa adanya.
Sedangkan
prinsip-prinsip yang digunakan untuk menggunakan media agar dapat mencapai
hasil yang baik menurut Dr. Nana Sudjana, yaitu:
a)
Menentukan
jenis media dengan tepat. Maksudnya yaitu, sebaiknya seorang guru memilih
terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran
yang akan diajarkan.
b)
Menetapkan
atau memperhitungkan subjek dengan tepat. Maksudnya yaitu, perlu diperhatikan
apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan / kemampuan anak
didik.
c)
Menyajikan
media dengan tepat. Maksudnya yaitu, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran
haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
d)
Menempatkan
atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Maksudnya
yaitu, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Karena
tidak setiap saat memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media
pengajaran.
F.
Dasar
Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media
Agar media pengajaran yang dipilih itu tepat, di samping memenuhi
prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa factor dan kriteria yang
perlu diperhatikan sebagaimana diuraiikan berikut ini.
1.
Factor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran
a.
Obyekktifitas
b.
Program
pengajaran
c.
Sasaran
program
d.
Situasi
dan kondisi
e.
Kualitas
teknik
f.
Keefektifan
dan efisiensi penggunaan
2.
Kriteria
pemilihan media pengajaran
Menurut nana sudjana dan
ahmad rivai, dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.
Ketepatannya
dengantujuan pengajaran
b.
Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran
c.
Kemudahan
memperoleh media
d.
Keterampilan
guru dalam menggunakannya
e.
Tersedia
waktu untuk menggunakannya
f.
Sesuai
dengan taraf berpikikir siswa.[10]
G.
Pengembangan
dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar
Kegagalan seorang guru dalam mengembangkan media pengajaran akan
terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik media itu sendiri sangat kurang.
Apabila penggunaan media pengajaran ditujukan dengan maksud untuk mengulur-ulur
waktu atau hanya untuk memperknalkan kekeyaan sekolah, maka tujuan tersebut
tidak ada sangkut pautnya dengan pencapaian tujuan pengajaran. Maka dari itu,
pemanfaatan media hanya diharuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan
pengajaran.
Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai
beberapa fungsi. Nana Sudjana merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam
kategori, yaitu:
1.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian
yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti media merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
3. Media pengajaran dalam pengajaran,
penggunaannya integral dengan tujuan dai isi palajaran. Fungsi ini mengandung
pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat pada bahan
pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan
semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih
diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
6.
Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar
mengajar.
IV.
KESIMPULAN
Dari pembahasan
di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu: media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media
juga sangat berperan sebagai alat bantu,dan media juga dapat dijadikan sebagai
sumber belajar, mengingat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ada beberapa macam-macam media. Jika dilihat dari jenisnya yaitu: media
auditif, media visual, dan media audiovisual. Jika dilihat dari liputannya
yaitu media dengan daya liput luas dan serentak, terbatas oleh ruang dan tempat, dan media
untuk pengajaran individual. Dan jika dilihat dari bahanpembuatanya yaitu:
media sederhana dan media kompleks. Terdapat tiga prinsip pemilihan dan penggunaan media yaitu: tujuan pemilihan,
karakteristik media pengajaran, dan alternatif pilihan. Dasar pertimbangan
pemilihan dan penggunaan media meliputi dua dasar yaitu: faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran (objektivitas, program
pengajaran, sasaran program, situasi dan kondisi, kualitas teknik dan
keefektifan).
V.
PENUTUP
Alhamdulillah
kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudulkan “Penggunaan Media Sumber Belajar
Dalam Proses Belajar Mengajar” untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, dan
mengharap kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
kita.
[2] Azhar Arsyad, Media
Pembelajaran,(Jakarta: PT. Raja Grafido Persada, 2003), hlm. 3.
[3] Anissatul Mufarokah,
Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 102.
[4] Syaiful Bahri
Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm. 136 .
[5] Syaiful Bahri
Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm. 138.
[6] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006) , hlm.123.
[7] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2010), hlm.15.
[8] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
hlm.16.
[9] Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 140-142.
[10] Syaiful Bahri
Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm.150-151.
No comments:
Post a Comment