SELAMAT DATANG DI BLOG ABDUL HALIM SOLKAN

Semoga segala yang penulis atau blogger tampilkan dapat bermanfaat!

Tuesday, 1 October 2019

Merealisasikan Semangat Parlemen Modern


Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) baru saja mengeluarkan rekomendasi para calon pimpinan Dewan di Jateng. Rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh DPD PDI Perjuangan Jateng kepada personel yang bersangkutan di Panti Marhaenisme Semarang, Rabu (11/9). Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak pilih pada Pemilu Legislatif 2019 kemarin, kita berharap ada Semangat Baru yang akan ditelurkan dan digagas oleh segenap Pimpinan Dewan maupun angota Dewan Terpilih dan terlantik periode 2019-2024. Lebih-lebih soal bagaimana terwujudnya semangat Parlemen Modern.

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap beberapa media cetak yang tersebar di Jateng, penulis mendapati setidaknya ada tiga kabupaten/kota yang komposisi pimpinan dewannya telah definitif dan diparipurnakan, selanjutnya Sekretariat Dewan di masing-masing kabupaten/kota telah berkirim surat kepada Gubernur Jateng melalui Kepala Daerahnya untuk di SK kan. Kabupaten/Kota tersebut sebagaimana diberitakan di Jateng Pos, 9 September 2019, diantaranya Kota Salatiga, Kabupaten Kudus, dan Kota Surakarta. Beberapa pimpinan dewan adalah nama baru maupun nama lama.
Keniscayaan Parlemen Modern
Kembali lagi pada Semangat Parlemen Modern, sebagaimana dipaparkan oleh Agus Widyanto dalam bukunnya Transformasi Menjadi parlemen Modern dan Terpercaya yang dicetak terbatas, tiga aspek utama yang menjadi nilai lebih dari parlemen modern adalah adanya peningkatan partisipasi public dan dibukanya kran informasi, mengikuti dan memanfaatkan kemajuan tehnologi informasi digital, dan yang terakhir adalah penguatan  serta optimalisasi performa fungsi representasi. Secara sederhana diungkapkan oleh Bambang Soesatyo penggas parlemen modern yang juga Ketua DPR RI, Parlemen Modern tiga indikator, transparansi, pemanfaatan tehnologi informasi, dan representasi.
DPRD adalah Lembaga Politik utamanya berperan sebagai legislative, dalam konteks Transparansi sebagai indikator Pertama Parlemen Modern, tentu kita berharap adanya keterbukaan dalam melakukan segala kegiatan organisasi..dapat berupa keterbukaan informasi, komunikasi, bahkan dalam hal budgeting. Penulis meyakini khalayak cukup antusias terhadap aktifitas politk karena kita ini suka tidak suka adalah bagian dari politik, baik secara individu, kelompok maupun kepentngan skla daerah maupun nasional, kita merasa ada ikatan emosional terhadap isu-isu politik. Terkadang kita bisa begitu mudahnya mengumpat kepada para politisi yang mungkin mereka menyimpang dari jalur yang seharusnya mereka lalui. Kita sebagai masyarakat harus aktif terhadap kebijakan maupun aktifitas dari para nggota dewan yang telah kita pilih ini, sebaliknya Anggota Dewan baik secara individu dan kelambagaan diharapkan menjadikan masyarakat adalah pihak pengontrol terbesar dan terbaik karena tujuan keberadaan mereka di Parlemen pada dasarnya adalah tujuan masyarakat secara makro.

Keterangan : Penandatanganan berita acara pelantikan Pimwan DPRD Jateng. Foto: Halim

Kedua, Demokrasi dewasa ini selalu dikaitkan dengan representasi karena pada dasarnya perkembangan demokrasi perwakilan adalah prinsip yang harus ditegakkan di dunia modern. Konsep representasi secara sederhana dapat diartikan sebagai “menghadirkan yang tidak hadir”. Pada masa Romawi kuno, gagasan representasi ini dipahami sebagai “acting for” atau “bertindak untuk”. Legislator terpilih hendaknya menyadari bahwa mereka ada untuk mewakili rakyat maupun masyarakatnya, minimalnya konstituen di daerah pemilihannya. Mungkin terkadang mereka memang harus memikirkan institusinya secara makro, menyusun Peraturan Daerah, Pengawalan Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta tugas-tugas lainnya, namun hal yang menjadi penting adalah segala hal yang mereka hasikan dan putuskan muaranya adalah pada kepentingan rakyat, putusannya pun berdasar pada kebijakan/pendapat rakyat yang ia wakili.
Ketiga, Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Iptek ) telah semakin luas khususnya penggunaan Teknologi Informasi (TI). Penggunaan TI ini tidak lagi terbatas pada bidang-bidang tertentu, bahkan Pemerintahan pun juga ambil bagian dalam pemanfaatan TI, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut dengan e-goverment membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dirancangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar. E-goverment juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah. Pendayagunaan Teknologi Informasi semakin menjanjikan efisiensi karena dapat mempercepat penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi.
Sudahkah?
Kemudian yang jadi pertanyaan kita adalah, sudahkah Parlemen kita utamanya di Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota sudah menggambarkan dan mewujudkan sebuah institusi yang menginspirasi sebagai Parlemen Modern? Sejauh yang yang dapat kita amati bersama. Parlemen Daerah kita telah mulai berbenah dan menunjukkan etiked untuk siap menjadi sebuah Parlemen yang Modern. Hal itu tercermin dari adanya kanal maupun portal online website DPRD baik Jateng maupun Kabupaten/Kota se Jateng, meskipun memang secara contain isinya tidak ditampilkan dan diperbarui secara berkala. Bahkan beberapa portal DPRD masih ada yang stagnan menampilkan ucapan HUT RI ke 73, dan Gubernur dan Wakil Gubernur masih menampilkan Ganjar dengan Heru, sebagaimana yang penulis amati di website DPRD Kabupaten Demak (http://dprd.demakkab.go.id/ , per 13 September 2019). Beberapa figure anggota Dewan Daerah kita pun tidak semuanya memiliki Portal Website, jangankan Website, beberapa dari merekapun tidak memiliki akun media social (Facebook, Twitter, Instagram, dll), kalaupun ada ritu akunnya tidak pernah update dan jarang melakukan insteraksi dengan netizen.
Mungkin kita perlu berkhuznudzon, bahwa mereka kedepankan turun langsung dan menyapa rakyat serta tidak terlalu suka dengan hal-hal berbau media social. Bukan begitu wahai netizen budiman dan masyarakat sekalian? Meskipun kadang juga adagium, via jalur media social saja mereka abai, apalagi yang membutuhkan waktu dan tenaga lebih untuk menyapa rakyat dengan terjun langsung. Semoga setelah mereka definitive secara alat kelengkapan dewannya, mereka siap berbenah guna memenuhi tiga indikator sebagai parlemen modern. Agar segala hasil kerja dari legislative disampaikan tiap waktu, agar kita sebagai masyarakat tidak bertanya-tanya sebenarnya Dewan kita sedang kerja apa dan hasilkan apatoh? Serta dengan keterbukaan itu, kita pun ada akses untuk secepat mungkin sampaikan aduan dan usulan. Sekali lagi, semoga. Mari kita kawal.

Abdul Halim, M.Sos
Wakil Sekretaris ISNU Demak
Alumnus Magister Ilmu Politik FISIP UNDIP Semarang



Sunday, 13 January 2019

Keponakan ku AHMAD ARJUNA KAFA

AHMAD ARJUNA KAFA BIN SUDARMOYO
AHMAD... Aḥmad (bahasa Arab: أحمد, transliterasiAhmad, Ahmed), adalah sebuah namadalam bahasa Arab yang berarti "sangat terpuji". Kata ini berasal dari akar kata trikonsonantal H-M-D ("puji"), arti implikasinya ialah "seseorang yang selalu berterima-kasih kepada Tuhan". Ahmad adalah nama lain dari Muhammad, salah seorang nabi dalam agama Islam.
ARJUNA... Arjuna (Dewanagari: अर्जुन; IAST: Arjuna)adalah nama seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai anggota Pandawa yang berparas menawan dan berhati lemah lembut. Dalam bahasa Sanskerta, secara harfiah kata Arjuna berarti "bersinar terang", "putih" , "bersih". Dilihat dari maknanya, kata Arjunabisa berarti "jujur di dalam wajah dan pikiran". Arjuna (अर्जुन Arjuna): yang tak ternoda dan bersinar keperakan.
KAFA.. Nama Kafa adalah nama bagus dan indah untuk anak bayi laki-laki islam. Selain tergolong dalam nama bayi islami dari asal bahasa Arab, unik nya kata ini ada pada arti dan maksud nama Kafa yang memiliki makna Hujan yang lembut. Kita pun dapat maknai arti: Hujan yang lembut sebagai doa agar calon bayi laki laki kita Diharapkan menjadi bayi laki laki yang pandai, di berkahi, dan ramah. Atau makna lain Tercukupi Rizkinya.

Thursday, 28 January 2016

Pesantren dan Cita-Cita Bangsa yang Jaya

Oleh : Abdul Halim[2]


Sebelum hadirnya agama-agama besar seperti Budha, Hindu, Islam atau sejak Zaman Kapitayan, Pesantren sudah hadir dan menjadi bagian dari khazanah peradaban Nusantara. Misi dan risalah Pesantren untuk memberikan muatan nilai spiritual dan moral pada setiap perilaku masyarakat sehari-hari, baik dalam kegiatan sosial, ekonomi maupun kenegaraan tidak pernah berubah, meski terjadi pertemuan dengan agama-agama besar tersebut yang mengharuskan pesantren alami bperubahan bentuk dan isi sesuai karakter tiap agama.

Pada masa Walisongo, Pesantren yang semula bernuansa Hindu-Budha mulai mendapatkan nuansa Islam. Hal ini sejalan dengan mulai tersebarnya agama baru ini. Diwilayah pesantren lah agama diajarkan dengan secara mendalam serta luas bagi masyarakat. Berbagai kitab diajarkan di pesantren saat ini, baik kurikulum, kitab dan metodenya semua bersala dari generasi para wali dan kiai sesudahnya. Hal itulah yang turu menyumbang atas dinamika dan perkembangan Islam Nusantara di Bumi Pertiwi ini,.
Namun tahun 1900 para kolonial datang dan memperkenalkan pendidikan sekolah yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu keduniaan dengan dasar rasional semata, mulailah terjadi dualism pendidikan Nusantara. Pendidikan yang semula terpadu mulai dipisah anatara ilmu agam dan ilmu pengetahuan umum. Hal itu terjadi karena pendidikan Barat hanya mengenal ilmu umum dan tidak kenal ilmu agama, sementara pesantren saat itu mengintegrasikan keduanya.

Wednesday, 27 January 2016

Resume Materi Wajib Pelatihan Kader Lanjut PC PMII Kota Semarang

Oleh : Abdul Halim[2]

Berdasarkan pengamatan penulis merujuk berbagai sumber, materi wajib dalam Pelatihan Kader Lanjut PMII adalah sebagi berikut :
1.    Ke-Islaman (Ideologi)
a.       Aswaja Scientific
b.      PMII, NU dan Peta Pemikiran Gerakan Islam
2.      Keindonesiaan
a.       Sejarah Masyarakat Indonesia
b.      Geo Politik, Geo Ekonomi dan Geo Strategi
3.      Ke-PMII-an
a.       Membedah PMII Perspektif Ideologi
b.      Membedah PMII Perspektif Kepemimpinan dan Organisasi
c.       Membedah PMII Perspektir Kaderisasi
d.      Membedah PMII Perspektif Gender
4.      Leadership
a.       Mentality And Character Building
b.      Teknik Membangun Jaringan
c.       Strategi Perang
5.      Pengetahuan
a.       Strategi Membangun Kemandirian Ekonomi Organisasi
b.      Community Organizing
Berikut sedikit penulis uraikan gambaran mengenai materi-materi PKL yang menjadi asupan wajib peserta.